SUKABUMIAKTUAL.COM – Bencana banjir bandang yang melanda wilayah Kabupaten Sukabumi menuai sorotan dari Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (Walhi).
Lembaga tersebut menilai bencana alam yang terjadi pada awal bulan lalu itu telah berdampak serius terhadap kehidupan sosial ekonomi masyarakat.
Data menunjukan terdapat 39 kecamatan dan 176 desa terdampak banjir. Musibah ini juga telah menyebabkan belasan warga meninggal dan hilang.
Dari hasil pemantauan citra satelit, sedikitnya terdapat dua kawasan hutan yaitu pegunungan Guha dan Dano yang telah hancur tutupan hutannya.
Kehancuran hutan itu diduga kuat karena adanya aktifitas pertambangan yang dilakukan oleh perusahaan semen.
“Sejak tahun 2015, Walhi telah menolak kehadiran pabrik semen tersebut,” ujar Deputi Eksternal Eksekutif Nasional Walhi, Mukri Friatna.
Alasan penolakan tersebut karena dikhawatirkan berpotensi menghancurkan kawasan KARS yang akan menjadi bahan baku semen.